sekali lagi
luka lagi
dan airmata pun jatuh lagi
penatku ini
tidakkah mengerti
kalaulah matamu punya hati
lagi-lagi begini
bukan saja yang ini
yang lagi-lagi?
bukan mereka juga punya hati?
main api
yang terbakar nanti
bukan sekadar sendiri
tapi yang lagi-lagi
air mata ini
mungkin untuk yang ini
mungkin juga untuk yang lagi-lagi
mereka, dan yang ini
serius tiada fahami
kenapa harus begini
No comments:
Post a Comment